Di tengah perkembangan zaman dan arsitektur modern, ada satu elemen khas dari budaya Lombok yang tetap bertahan dan justru semakin diminati: berugak. Bangunan kecil yang menyerupai gazebo ini tidak hanya sekadar tempat bersantai, tapi juga memiliki makna budaya yang mendalam bagi masyarakat Sasak di Lombok. Kini, berugak mulai tampil dalam wujud yang lebih modern tanpa meninggalkan akar tradisinya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mulai dari sejarah, fungsi, jenis-jenis, hingga tren penggunaan berugak saat ini. Tak hanya menarik secara estetika, berugak juga bisa menjadi elemen penting dalam desain rumah tropis yang nyaman, alami, dan penuh filosofi.
Apa Itu Berugak?
Berugak adalah bangunan terbuka beratap yang biasa digunakan oleh masyarakat Lombok sebagai tempat berkumpul, beristirahat, atau menerima tamu. Biasanya dibangun menggunakan bahan alami seperti kayu, bambu, dan ijuk, membuatnya menyatu dengan lingkungan sekitar.
Berugak memiliki bentuk sederhana namun penuh nilai. Ia hadir tanpa dinding, memungkinkan angin sejuk masuk dari segala arah. Di desa-desa tradisional, berugak sering ditemukan di halaman rumah, di sawah, atau di pinggir jalan sebagai tempat warga berkumpul dan berbincang.
Sejarah dan Nilai Budaya dalam Berugak
Berugak tidak hanya sekadar bangunan kecil untuk berteduh. Dalam masyarakat Sasak, ia memiliki filosofi sebagai simbol keterbukaan, musyawarah, dan kebersamaan.
Beberapa nilai penting yang terkandung dalam berugak:
- Tempat musyawarah dan mufakat: Di sinilah warga desa berkumpul untuk berdiskusi, mengambil keputusan penting, atau menyelesaikan konflik kecil.
- Ruang sosial tanpa batas: Karena tidak memiliki dinding, berugak mengajarkan kita untuk terbuka terhadap siapa pun yang datang.
- Kesederhanaan yang kuat: Meski tampak sederhana, berugak mencerminkan nilai tahan banting dan adaptif masyarakat lokal terhadap alam.
Jenis-Jenis Berugak
Seiring waktu, berugak berkembang dalam berbagai bentuk dan fungsi. Berikut beberapa jenis berugak yang umum ditemukan di Lombok:
1. Berugak Sekepat
Memiliki empat tiang penyangga dan biasanya diletakkan di halaman rumah. Cocok untuk bersantai, minum kopi, atau menjamu tamu.
2. Berugak Sekesepat
Lebih besar dari sekepat, dengan enam tiang penyangga. Umumnya digunakan untuk kegiatan keluarga besar, pertemuan adat, atau tempat makan bersama.
3. Berugak Bale-Bale
Berukuran lebih panjang, kadang disebut juga “berugak tidur” karena sering digunakan untuk istirahat siang atau tempat tidur di udara terbuka.
4. Berugak Modern
Menggunakan bahan modern seperti kayu jati, atap sirap atau genteng, dan dilengkapi dengan pencahayaan. Banyak digunakan di villa, resort, dan rumah mewah sebagai gazebo bernuansa etnik.
Fungsi Berugak di Masa Kini
Meski lahir dari budaya tradisional, fungsi berugak tetap relevan bahkan di era modern. Beberapa manfaat berugak dalam kehidupan saat ini antara lain:
✅ Tempat Bersantai Keluarga
Berugak menjadi tempat favorit untuk berkumpul bersama keluarga di sore hari, menikmati udara segar, dan berbagi cerita.
✅ Elemen Estetika Arsitektur
Banyak arsitek kini memasukkan berugak sebagai bagian dari desain rumah tropis, karena tampilannya yang alami, terbuka, dan fungsional.
✅ Ruang Serbaguna
Berugak bisa difungsikan sebagai ruang makan outdoor, ruang tamu, tempat meditasi, hingga panggung kecil untuk pertunjukan seni atau akustikan.
✅ Nilai Jual Properti
Properti yang memiliki berugak sering dinilai lebih tinggi karena menambah kesan etnik, eksklusif, dan ramah lingkungan.
Material yang Digunakan untuk Berugak
Pembuatan berugak umumnya menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di Lombok:
- Kayu Jati Putih atau Kelapa: Tahan lama, kuat, dan tampak eksotis.
- Bambu: Ringan dan sejuk, cocok untuk gaya rustic.
- Ijuk atau Alang-Alang: Untuk atap yang tradisional, adem, dan tahan panas.
- Genteng: Untuk berugak modern agar lebih tahan cuaca.
Beberapa pengrajin lokal kini juga mulai menggabungkan elemen logam dan kaca untuk menciptakan desain berugak yang lebih kontemporer, namun tetap mempertahankan ruh budaya lokalnya.
Tren Berugak di Kalangan Wisata dan Komersial
Seiring berkembangnya sektor pariwisata di Lombok, berugak tak hanya digunakan di rumah-rumah penduduk. Kini, banyak hotel, resort, restoran, dan café yang menggunakan berugak sebagai:
- Gazebo makan malam romantis
- Tempat spa outdoor
- Area pijat dan yoga
- Spot foto Instagramable
- Ruang tunggu tamu VIP
Penggunaan berugak dalam industri hospitality menjadi daya tarik tersendiri karena menawarkan kenyamanan, keunikan, dan kesan lokal yang autentik.
Cara Merawat Berugak Agar Awet
Agar berugak tetap kokoh dan nyaman digunakan dalam jangka panjang, berikut beberapa tips perawatannya:
- 🌿 Bersihkan secara rutin dari debu dan dedaunan
- 🌦 Pastikan atap tidak bocor saat hujan
- 🌤 Olesi kayu dengan pelindung anti rayap dan lapisan anti-UV
- 🧹 Ganti tikar atau alas duduk secara berkala agar tetap higienis
- 🔧 Periksa sambungan dan paku setiap beberapa bulan untuk menghindari kerusakan struktural
Berugak, Warisan Lokal yang Tetap Relevan
Dalam dunia arsitektur yang makin modern dan cepat berubah, berugak justru menjadi simbol ketahanan nilai-nilai lokal. Ia tidak hanya menawarkan keindahan dan kenyamanan, tapi juga mengajarkan makna keterbukaan, kesederhanaan, dan kebersamaan.
Bagi Anda yang ingin menambahkan sentuhan etnik, alami, dan hangat ke dalam rumah atau usaha Anda, berugak bisa menjadi pilihan yang tepat dan berkelas. Baik untuk bersantai, menjamu tamu, atau hanya duduk diam menikmati sore—berugak selalu punya tempat istimewa dalam kehidupan masyarakat Lombok.