Keliru, Anies Baswedan Dicopot Jadi Mendikbud Karena Gagalkan Penyimpangan Anggaran Tunjangan Guru

Anies Baswedan adalah seorang politisi dan akademisi terkenal di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Anies Baswedan telah mengalami perjalanan karir yang mengesankan, dari akademisi hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan melanjutkan pendidikan di luar negeri. Ia meraih gelar Master dalam bidang Hubungan Internasional dari University of Maryland, Amerika Serikat, dan gelar Doktor dalam bidang Politik Pendidikan dari Northern Illinois University, juga di Amerika Serikat.

Sebelum terjun ke dunia politik, Anies Baswedan memiliki karir yang sukses sebagai akademisi. Ia pernah bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Anies juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina, di mana ia banyak berperan dalam pengembangan pendidikan dan riset di Indonesia.

Pada tahun 2014, Anies Baswedan ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Di bawah kepemimpinannya, Anies fokus pada reformasi pendidikan, pengembangan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja, serta pemberdayaan guru dan tenaga kependidikan.

Namun, pada tahun 2016. Presiden Joko Widodo mencopot Anies dari jabatannya sebagai Mendikbud. Dia bersama 6 menteri yang lain terkena reshuffle dan hal inilah yang membuat publik menilai hubungan antara Anies dan Jokowi menjadi buruk.

Tapi, anggapan itu dibantah oleh Anies sepenuhnya dalam acara Kick Andy yang tayang pada Minggu, 18 Juni 2023.

“Saya hormat, saya menghargai dan saya bersyukur dicukupkan tugas saya di Kemendikbud. Karena kemudian hikmahnya saya mendapatkan pengalaman yang lebih kaya sebagai penyelenggara negara di Jakarta. Saya juga tidak pernah tahu kemudian saya mendapat amanat sebagai gubernur.” ungkap Anies.

Lebih lanjut Anies mengatakan bahwa dia tidak marah, tidak benci dan tetap menghormati Presiden Jokowi. Karena dia merasa jabatan adalah amanah dan sewaktu-waktu bisa diganti. Jadi bagi Anies tidak pernah mempermasalahkan pencopotan dirinya dari jabatan sebagai Mendikbud.

Dan ketika disinggung tentang isu tak sedap terkait pencopotan dirinya dari Mendikbud akibat terlibat korupsi Rp. 2,3 T di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Anies dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak terlibat korupsi di Kemendikbud. Justru dia yang menemukan bahwa ada begitu banyak uang yang ditransfer ke guru yang gurunya tidak ada.

“Justru itu adalah surat dari kami kepada Kementerian Keuangan menyatakan bahwa ada begitu banyak uang ditransfer ke guru yang gurunya tidak ada. Itu judul laporan dari kami da nada suratnya.” tegas Anies menjawab pertanyaan dari Andy F. Noya.

“Dan itu transfer langsung dari Kementerian Keuangan yang transfer langsung ke daerah kepada guru yang kita lihat ini bermasalah kalau kita laporkan.” tambah Anies.

Jadi alasan sebenarnya (tentang pencopotan Anies) hanya Presiden yang tahu dan itu adalah hak Presiden untuk mengganti siapa saja. Dan Anies pun tidak pernah beranggapan bahwa jabatan itu akan menempel terus menerus pada dirinya. Dan Anies juga meyakini bahwa semua kejadian pasti ada hikmahnya.

Kemudian, pada tahun 2017, Anies Baswedan maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan berhasil memenangkan suara mayoritas. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia bertekad untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih layak huni dan berkeadilan sosial. Anies mengusung berbagai program pembangunan, termasuk program peningkatan akses pendidikan, pengembangan infrastruktur, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.